KUPAS EKSTRA: Memperkenalkan Ekstra Kampus dan Pembentukan PIB

Reporter: Anisulfuad, Dewima

Kegiatan Kupas Ekstra oleh Badan Eksekutif Mahasiswa

FEB (10/09) – Bidang Kebijakan Publik Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Diponegoro (Undip) mengadakan acara Kupas Ekstra dengan mengangkat tema “Ekstra untuk Apa?” bersama empat organisasi ekstra yaitu Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), dan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI). Acara yang diselenggarakan merupakan pengenalan masing-masing ekstra dan juga diskusi terbuka antara perwakilan ekstra dengan peserta.

Diselenggarakan di Gedung PKM FEB lantai 2, acara ini dihadiri oleh sekitar 40 orang, baik dari perwakilan keempat ekstra dan juga mahasiswa FEB. Alvo Ricardo selaku ketua panitia mengatakan bahwa tujuan acara ini adalah untuk menjalin silaturahmi antar ekstra dan juga organisasi intra yaitu BEM FEB itu sendiri. Selain berdiskusi dan bersilaturahmi, hasil dialog dalam acara ini juga akan di publikasikan kepada publik.

Masing-masing perwakilan ekstra diberi waktu sepuluh menit untuk menyampaikan perkenalan organisasi yang meliputi sejarah, perkembangan, ideologi, dan juga kegiatan di masing-masing ekstra yang dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Dalam perkembangannya, masing-masing ekstra juga mempunyai peran tersendiri dalam mengawal serta membuat suatu tujuan yang baik ke depannya. Selain membahas perkembangan, kaderisasi di setiap ekstra juga tak lepas dari sorotan karena masing-masing ekstra dikenal dengan kaderisasi yang baik. Perwakilan KAMMI menuturkan bahwa kaderisasi KAMMI mempunyai prinsip berbuat baik secara bersama-sama sehingga kekompakan dan kekuatan kaderisasi sangat diutamakan. KAMMI mengandalkan pengenalan dan ajakan secara persuasif yaitu dengan cara personal.

Sesi selanjutnya adalah sesi diskusi yang dipandu oleh Muthahary Hayyurahman (Ketua Bidang Kebijakan Publik BEM FEB Undip) dengan mengangkat topik pembentukan UKM PIB (Pembinaan Ideologi Bangsa). UKM PIB sendiri merupakan UKM yang terdiri atas berbagai ekstra yang didirikan dengan tujuan untuk menangkal bibit radikalisme yang ada di lingkungan kampus. Perwakilan HMI (Adiitya) beranggapan bahwa keberadaan UKM PIB ini sangat membantu keberadaan ekstra. Ekstra yang ada sudah tak lagi dianggap tabu dan sudah diakui oleh Menristekdikti sehingga keberadaan ekstra di lingkungan kampus bisa berkembang. “Acara ini merupakan terobosan yang bagus karena ekstra yang pada awalnya dianggap tabu sekarang sudah tidak dianggap seperti itu lagi,” kata Farhan (Perwakilan dari GMNI). Namun masih ada hal yang ditakutkan yaitu mengenai pencegahan pihak kampus dengan radikalisme yang dikhawatirkan akan ada pada ekstra. Padahal visi dan misi dalam organisasi ekstra sama sekali tidak mengandung unsur radikalisme. Hasil akhir dari diskusi tersebut adalah keempat organisasi ekstra sepakat dan setuju dengan UKM PIB dengan mengawal dan membersamai baik dalam maupun luar sistem pada UKM PIB, “Secara gagasan dan ideologi dengan UKM PIB kita sepakat, cuma jangan sampai ada monopoli ideologi Pancasila dan jangan sampai keberadaan PIB menjadi polisi moral di Undip,” Ujar Farhan (perwakilan GMNI).

Harapan Bidang Kebijakan Publik BEM FEB ke depannya adalah supaya bisa mengadakan kerjasama dengan cara berdiskusi bersama untuk membahas isu-isu di lingkungan kampus. Selain itu harapannya bagi mahasiswa FEB adalah supaya bisa lebih bisa paham dengan organisasi ekstra yang ada di Undip khususnya di FEB.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *